Kepada yang Aku Nanti 02:28

Tanyakanlah!
Apa yang ku tahu tentangmu dan aku hanya akan tergagap menjawabnya.
Aku yakin, kau pun hanya mengetahui sedikit tentangku dan bahkan seorang teman di kelasku tahu lebih banyak darimu.
Jangan marah, karena aku tidak tahu apa jabatanmu di pekerjaanmu.
Karena aku pun tidak marah, pada kenyataan bahwa kau tidak tahu nomor teleponku yang baru.
Aneh… Padahal kita saling sayang, kita saling tatap hanya kita tidak begitu mengenal...

Aku senang, saat kau datang menjengukku yang terbaring di rumah sakit.
Hanya saja kau terlalu banyak menghabiskan waktu tanpa mengobrol denganku dan pergi begitu cepat tanpa banyak kata.
Dulu, saat kita tinggal bersama, kau terlalu banyak menonton televisi.
Kau berangkat sebelum matahari muncul dan pulang setelah matahari lama tertidur, hingga kita tidak terlalu banyak berkata-kata dan kau menonton televisi lagi.

Kadang saat ulang tahun, tahun baru, natal, tangan hangatmu memelukku.
Kini aku hanya dapat mengingat dan berharap pelukan itu datang lagi.
Hanya beberapa kali dalam setahun kau mengecup kening dan kepalaku.
Hanya beberapa kali dalam setahun kau mengacak rambutku.
Kini aku bersedih karena aku rindu rambutku yang berantakan...

Ya, aku begitu kesal karenamu!
Kadang kau membuatku merasa tidak pernah memilikimu.
Kadang kau membuatku merasa tidak pernah memiliki keponakan kecil yang berlarian ke sana ke mari.
Kadang kau membuatku merasa tidak pernah memiliki kakak ipar.
Apakah kau juga merasa tidak memilikiku?
Apakah itu begitu mengganggumu seperti juga aku?

Jangan menangis... Ceritakanlah kesedihanmu dan aku berjanji akan menyimpannya rapat dalam airmataku.
Tolong jangan diam terlalu lama karena aku rindu berbicara.
Bagaimana bisa, lututku bertahan untuk berdiri melihat kau yang terduduk lemas?

Dalam darahku, mengalir darahmu.
Dalam tetesan air dari matamu, mengalir air dari hatiku.
Selamanya kita bersaudara.
Selamanya aku menanti pelukmu.

Seperti yang dikatakan penyair ternama, Sapardi Djoko Damono:
Aku mencintaimu,
Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu.

2 comments:

Unknown said...

is he your brother??
keep on praying for him phi!!!

Kupu-kupu said...

Aku mencintainya,
itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatannya.

:)

Post a Comment