Semangkuk Kata |
KategoriPara Kumbang |
Tuhan duduk di pinggir jendela | 23:42 |
Filed under:
|
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Kami menghitung tetes hujan yang turun rapi dari langit. Merasakan hembus angin, menertawakan rambut kami yang berantakan.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Kami bersenandung kecil, senandung yang kami karang sendiri. Ia menghembuskan napas ke jendela yang basah, kemudian menulis namaku dengan jari-Nya. Aku menghembuskan napas ke jendela yang basah, kemudian menulis nama-Nya dengan jariku. Kami menggambar satu hati, dekat di nama kami.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Ia menceritakan kisah-kisah lucu. Kami tertawa, sementara di luar hujun turun dengan rapi.
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Dalam diam, tangan kami saling menggenggam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
© 2008 Kupu-Kupu Berbahasa
Design by Templates4all
Converted to Blogger Template by BloggerTricks.com | Free Blogger Templates
3 comments:
Tuhan duduk di pinggir jendela, bersamaku. Ia memandang mataku dalam-dalam. "Kita adalah satu dan Aku ada dalam-Mu". Hujan telah berhenti dan Kami pun kembali berjalan.
matahari hangat sekali, tapi tidak pernah sehangat hadir-Nya, tidak pernah sehangat Dia :)
"Everything is and is in Me, You silly." kata-Nya pada-Ku sambil tertawa. =D "Even the sun itself is Me so no need to compare Me with Myself." "Blessed are those whom see the world dances with Us." kata-Nya. Aku pun tersenyum walau tak mengerti apa yang dikatakan-Nya namun yang hati-Ku damai karena Ia ada didalam-Ku.
Post a Comment